Dewasa ini,
Negara Indonesia terlihat kedodoran dalam memenuhi kebutuhan air bersih dan
sanitasi bagi masyarakatnya. Kekeringan dan krisis air bersih disejumlah daerah
meluas meski telah memasuki musim penghujan. Disaat beberapa kota besar
mengalami banjir akibat curah hujan yang tinggi, justru permasalahan krisis air
bersih dan kelangkaan air sering melanda kota – kota lainnya di Indonesia. Di
lihat dari peta bumi dan geografinya, Indonesia seharusnya tidak terlalu
khawatir terhadap krisis air bersih karena hampir sebagian besar wilayah
Indonesia merupakan perairan. Ratusan sungai dan danau tersebar di hampir
seluruh wilayah Indonesia.
Salah
satu penyebab krisis air di Indonesia disebabkan oleh perilaku manusia dan sebagian
masyarakat yang tidak peduli terhadap lingkungan sekitar dengan membangun
pemukiman di pinggir kali, sungai, dan danau serta membuang sampah sembarangan
sehingga membuat kali, sungai dan danau tidak dapat berfungsi sebagai penampung
air dengan baik. Dan jika musim penghujan tiba maka akan berdampak buruk bagi
lingkungan sekitar karena dapat menyebabkan banjir dan munculnya berbagai macam
penyakit. Sedangkan apabila musim kemarau tiba dapat menyebabkan kekeringan
karena kurangnya sumber air bersih untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari
dikarenakan kali, sungai, dan danau tercemar limbah dan sampah akibat ulah
manusia.
Berikut ini beberapa
daerah-daerah yang terkena dampak krisis air bersih:
1. Bekasi, sejumlah warga mengambil air untuk minum
dan kebutuhan sehari-hari dari lubang yang digali di pinggiran sungai yang
mengering di Ridogalih, Bekasi.
2. Kabupaten
Temanggung, Jawa Tengah terus bertambah. Krisis air bersih terjadi di 42 dusun
di 18 desa yang tersebar di enam kecamatan, yakni Gemawang, Bulu, Jumo,
Kandangan, Kaloran, dan Kranggan. Namun, daerah kekeringan bertambah terjadi di
45 dusun, 19 desa, di tujuh kecamatan.
3. Cilacap, hingga saat ini, jumlah desa
yang mengalami krisis air bersih telah mencapai 32 desa, dengan jumlah bantuan
air bersih yang telah disalurkan sebanyak 408 tangki. Hal itu tersebar di 12
kecamatan, yakni Patimuan sebanyak tujuh desa, Kampung Laut (dua desa),
Kawunganten (tujuh desa), Gandrungmangu (empat desa), Kedungreja (tiga desa),
Adipala (satu desa), Bantarsari (tiga desa), Cimanggu (satu desa), Jeruklegi
(satu desa), Majenang (satu desa), Nusawungu (satu desa), dan Karangpucung
(satu desa).
4. Provinsi Riau tepatnya di Duri,
di daerah tersebut sangat sulit untuk memperoleh air bersih untuk keperluan
sehari-hari seperti minum, mandi dan mencuci, hal itu disebabkan karena air
tanah diperoleh dari dalam tanah pasti tercampur
dengan minyak.
5. Palembang,
Sumatera Selatan terutama yang berada di pinggiran kota atau yang belum
tersentuh pelayanan Perusahaan Daerah Air Minum Tirta Musi, mengalami krisis
air bersih. Sejumlah warga di kawasan Keramasan, Kertapati mengatakan, mereka sering
mengalami krisis air bersih karena sumur dan aliran anak sungai Musi yang ada
di lingkungan permukimannya mengalami kekeringan.
6. Kabupaten Gunungkidul, DIY. Warga yang merasakan
krisis air bersih di antaranya adalah warga Kecamatan Tepus dan Tanjungsari.
Mereka yang tinggal di dua kecamatan tersebut harus mendatangkan air bersih
dengan cara membeli dari pihak swasta. Warga cemas akan persediaan air yang
sudah menipis, mereka terpaksa membeli air tangki 5000 liter.
7. Kabupaten Madiun, krisis air bersih dialami
warga Desa Karangsemi, Kecamatan Wungu. Puluhan keluarga kesulitan memenuhi
kebutuhan air bersih walaupun hanya untuk minum, karena air dari mengalir
sekali dalam seminggu. Itupun air yang mengalir sangat sedikit sehingga tidak
sebanding dengan kebutuhan warga.
8. Cianjur, sekitar 300 keluarga di Kampung
Tungaran, Desa Sindanglaya, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat,
mengalami krisis air bersih. Hal ini terjadi karena terjadi longsor sampah di Sungai Cisarua.
Kalau
sudah begini, krisis air bersih dimana-mana. Alangkah bijaksana apabila kita
lebih peduli dengan lingkungan untuk menyelamatkan sumber air kita. Hal ini
wajib dicanangkan dan dilakukan tindakan yang serius demi keberlangsungan
generasi penerus kita. Dikarenakan sumber air dari tanah banyak mengandung
bakteri, virus dan kotoran yang sangat merugikan bagi kesehatan kita. Maka
memanfaatkan air dari sumber air tanah langsung sangat tidak dianjurkan..
Selain
peralatan yang sudah terbukti keunggulan teknologinya, Yuki Water Treatment
juga memiliki staf ahli yang akan selalu turut merawat dan menjaga peralatan dan
kualitas di rumah anda.
Sumber :
link http://yukiwaterfilter.com/in/artikel-138-krisis-air-bersih-di-indonesia.html
Sumber :
link http://yukiwaterfilter.com/in/artikel-138-krisis-air-bersih-di-indonesia.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar