Matinya ribuan ikan di Kali Surabaya disikapi serius Lembaga Kajian Ekologi Dan Konservasi Lahan Basah (Ecoton). Untuk menunjukkan keprihatinannya, Direktur Eksekutif Ecoton Prigi Arisandi memberi kado bangkai ikan kepada Gubernur Soekarwo.
Kado istimewa tak terduga itu diberikan Prigi kepada orang nomor satu di Jatim tersebut, Senin (28/5/2012), di Gedung DPRD Jatim, sesaat usai sidang paripurna.
Meski agak risih, Pakde Karwo akhirnya menerima bangkai ikan yang diberikan Prigi kepadanya. Bahkan diterima, dia mengangkat tali yang dipakai mengikat bangkai ikan. ”Wuuuik, baunya mulai terasa,” ujar seorang yang ada di sekitar Pakde.
Prigi mengatakan, dirinya sengaja memberikan kado bangkai ikan agar Gubernur terketuk hatinya untuk benar-benar serius ikut menyelamatkan Kali Surabaya yang tercemar sudah tercemar parah.
”Jika tak segera dihentikan, keberadaan ikan di Kali Surabaya akan punah,” tegasnya.
Menurut Prigi, dirinya mendapati ribuan ikan mati ketika melakukan observasi selama dua hari, Sabtu (26/5/2012) dan Minggu (27/5/2012), mulai dari Desa Lebaniwaras, Desa Sumengko Kecamatan Wringinanom, Desa Legundi, Krikilan, Driyorejo, Cangkir, Bambe Kecamatan Driyorejo, Gresik.
Menanggapi itu, Gubernur Soekarwo mengakui bahwa air Kali Surabaya memang telah tercemar, mulai hulu hingga hilir. Pihaknya, juga sudah menerjunkan tim untuk memantau sekaligus memastikan kadar pencemaran yang terjadi.
”Ternyata ditemukan, ada perusahaan yang buang lmbah dari dalam air, padahal aturannya harus 50 cm dari atas air. Saat ditanya, perusahaan tersebut lepas tangan dan malah mengatakan limbah dari perusahaan lain,” tegasnya.
Untuk itu, petugas diminta mengambil sample dan langsung mengujinya untuk memastikan kadar pencemaran dan sumbernya. Karena di Kali Tengah dan Kali Surabaya terdapat 98 perusahaan yang terindikasi melakukan pencemaran. ”Jika terbukti, mereka tidak akan kita beri toleransi,” tandas Pakde Karwo.
Sumber: TribunNews.Com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar