Isu
global warming sudah menjadi topik bahasan masyarakat di seluruh dunia,
sehingga hampir seluruh Negara melakukan langkah antisipasi yang bertujuan
untuk menanggulangi dampak dari global warming. Yang banyak kita liat adalah
adanya program lebih peduli terhadap lingkungan atau go green.
Pada
tahun 2012 dan awal tahun 2013 ini, daerah di Indonesia di hadapkan pada
kondisi cuaca yang ekstrim. Cuaca yang tidak menentu dan sulit diprediksi serta
kedatangan musim kemarau ternyata tidak bisa kita temui di tahun ini. Curah
hujan cenderung lebih dominan dan itu membawa efek negatif bagi kondisi
lingkungan seperti banjir juga terjadinya gagal panen. Alangkah baiknya kita
memahami mengapa curah hujan bisa terjadi lebih banyak.
Mari
kita cari tahu apa itu hujan?
Sumber
air yang berpotensi mendatangkan hujan tersebut umumnya mengalami proses
penguapan atau evaporasi akibat adanya bantuan panas matahari. Air yang menguap
/ menjadi uap melayang ke udara dan akhirnya terus bergerak menuju langit yang
tinggi bersama uap-uap air yang lain. Di langit yang tinggi uap tersebut
mengalami proses pemadatan atau kondensasi sehingga membentuk awan. Dengan
bantuan angin awan-awan tersebut dapat bergerak kesana-kemari baik vertikal,
horizontal dan diagonal.
Akibat
angin atau udara yang bergerak pula awan-awan saling bertemu dan membesar
menuju langit / atmosfir bumi yang suhunya rendah atau dingin dan akhirnya
membentuk butiran es dan air. Karena berat dan tidak mampu ditopang angin
akhirnya butiran-butiran air atau es tersebut jatuh ke permukaan bumi (proses
presipitasi). Karena butiran air turun semakin rendah maka suhu udara semakin
tinggi/panas maka uap air atau butiran air/es yang terbentuk mencair menjadi
air, namun jika suhunya sangat rendah/dingin maka akan turun tetap sebagai
salju.
Hujan
tidak hanya turun berbentuk air dan es saja, namun juga bisa berbentuk embun dan
kabut. Hujan yang jatuh ke permukaan bumi jika bertemu dengan udara yang
kering, sebagian ujan dapat menguap kembali ke udara. Bentuk air hujan kecil
adalah hampir bulat, sedangkan yang besar lebih ceper seperti burger, dan yang
lebih besar lagi berbentuk payung terjun. Hujan besar memiliki kecepatan
jatuhnya air yang tinggi sehingga terkadang terasa sakit jika mengenai anggota
badan kita.
Hujan
Buatan
Hujan
buatan adalah hujan yang dibuat oleh campur tangan manusia dengan membuat hujan
dari bibit-bibit awan yang memiliki kandungan air yang cukup, memiliki
kecepatan angin rendah yaitu sekitar di bawah 20 knot, serta syarat lainnya.
Ujan buatan dibuat dengan menaburkan banyak garam khusus yang halus dan
dicampur bibit / seeding ke awan agar mempercepat terbentuknya awan jenuh.
Untuk menyemai / membentuk hujan deras, biasanya dibutuhkan garam sebanyak 3
ton yang disemai ke awan potensial selama 30 hari. Hujan buatan saja bisa gagal
dibuat atau jatuh di tempat yang salah serta memakan biaya yang besar dalam pembuatannya.
Namun
ternyata apabila curah hujan yang berlebih pada suatu lokasi, juga dapat
menimbulkan bencana pada kehidupan di bawahnya. Banjir dan tanah longsor adalah
salah satu akibat dari hujan yang berlebihan. Perubahan iklim di bumi
akhir-akhir ini juga mendukung persebaran hujan yang tidak merata sehingga
menimbulkan berbagai masalah di bumi. Untuk itu kita sudah semestinya kita
peduli, bijaksana dan melakukan tindakan nyata untuk minimal untuk
menanggulangi global warming. Bukan sebaliknya karena kepentingan perorangan
seperti penebangan hutan secara massal, banyaknya bangunan yang membuat minim
resapan air dan lain sebagainya yang dapat mengakibatkan kerugian pada bumi
yang sama-sama kita cintai ini
Saatnya
kita lebih peduli dengan kondisi alam, demi kelangsungan hidup anak cucu kita
kelak, agar tidak menderita dan terbunuh akibat kesalahan yang kita lakukan
saat ini.
Sumber : http://yukiwaterfilter.com/in/articles.html
Sumber : http://yukiwaterfilter.com/in/articles.html
Tidak ada komentar:
Posting Komentar