Entri Populer

Jumat, 22 Juni 2012

Teknologi Ultraviolet Untuk Air Bersih

Setiap orang tentunya menginginkan kualitas air bersih yang sehat dan aman untuk digunakan.  Untuknya, manusia akan berbuat apa saja demi mendapatkan air yang berkualitas dan aman. Betapa tidak, setiap hari kita memutar keran shower, keran dapur dan selang air taman. Dengan menyaksikan kejernihan air yang keluar dari keran air kita, kita menjadi sangat yakin bahwa air itu benar-benar murni, aman dan siap untuk digunakan, padahal tidaklah demikian!

Mengapa kita membutuhkan filter air?
Setiap tetes air yang keluar dari keran rumah kita mengandung berbagai bakteri yang tidak kasat mata. Air itulah yang kita gunakan untuk kegiatan memasak, mencuci, menggosok gigi, mencuci tangan, mandi dan sebagainya. Kini, tahukah Anda bahwa air di rumah Anda masih belum aman untuk digunakan?

Kita mendapatkan air dari berbagai sumber mata air. Hingga bisa keluar dikeran air rumah kita, air itu melewati proses perjalanan yang sangat panjang: dari sumber air, depo pengolahan, melalui pipa-pipa besar maupun kecil hingga tiba disaluran air rumah kita. Sepanjang proses itu, berbagai bakteri, virus dan protozoa dapat masuk ke pipa-pipa melalui celah tunggal pada pipa sehingga membuat air yang tidak difilter menjadi berbahaya untuk digunakan.

Kita sering menggunakan klorin yang paling baik untuk memperoleh air yang aman dan murni, namun cara itu ternyata tidak efektif dalam membunuh seluruh mikro-organisme berbahaya dalam air. Protozoa seperti, Cryptosporidium, Gardia dan Adenovirus sangat tahan terhadap klorin dan hanya dapat dibasmi oleh sinar UV.

Jutaan protozoa berbahaya dalam air mengancam manusia. Cryptosporidium, Gardia dan Adenovirus hanyalah sebagian dari mikro-organisme berbahaya dalam air yang dapat menyebabkan berbagai gangguan kesehatan berikut:

Kriptosporidiosis
Infeksi usus akut yang berakibat pada kematian.

Giardiasis
Disebabkan oleh Giradia lamblia yang tidak saja menyerang binatang tetapi juga manusia dan telah menginfeksi 200 juta manusia di seluruh dunia.

Moluskum Kontagiosum
Penyakit ini adalah infeksi pada membrane mucus yang disebabkan oleh virus, yaitu DNA pox virus yang disebut Molluscum contagsium. Virus ini mengakibatkan timbulnya bintil putih kecil (lesi) pada kulit.

Konjungtivitis
Penyakit mata yang disebabkan oleh bakteri Staphylococcus aureus, Pseudomonas aeruginosa, Escherichia coli, dan Bacillus 

Gastroenteritis
Penyakit radang lambung akut yang disebabkan oleh Giardia. Ada 6-8 juta jiwa manusia yang menjadi korban infeksi ini setiap tahunnya.

Otitis Eksterna
Disebabkan oleh Staphylococcus aureus dan Pitycosporum yang diperparah oleh infeksi sekunder akibat Proteus spp, Pseudomonas sp, Candida spp.

Cercarial Dermatitis
Penyakit kulit ini disebabkan karena paparan dengan parasit yang terdapat pada burung dan hewan mamalia lainnya. Parasit tersebut mengkontaminasi manusia melalui perantara binatang keong yang terdapat dalam penampungan air. Parasit ini terpapar pada kulit manusia yang mengalami rash atau kulit terkelupas karena sensitif atau alergi. Dalam keadaan luka terbuka pada kulit infeksi yang bisa terjadi adalah terkena kuman Vibrio parahemolitikus atau Vibrio vulnifikus. 

Faringo Konjungtiva
Infeksi tenggorok dan mata “belekan” yang disebabkan Adenovirus.

Legionellosis
Di Indonesia kasus ini terjadi pada sejumlah tempat antara lain di Bali (1996), di Karawaci Tangerang (1999) dan di sejumlah kota lainnya. Dari hasil pemeriksaan laboratorium tahun 2001 pada air menara sistem pendingin hotel-hotel yang ada di Jakarta dan Denpasar ditemukan hampir 20 % petugas pengelola air menara sistem pendingin tersebut terkena bakteri Legionella (Data kementerian Kesehatan RI tentang penelitian terhadap Legionella). Bakteri Legionella biasa hidup di air laut, air  tawar, sungai, lumpur, danau, mata air panas, genangan air bersih, air menara sistem pendingin di gedung bertingkat, hotel, Spa, pemandian air panas, air tampungan sistem air panas di rumah-rumah, air mancur buatan yang tidak terawat baik, adanya endapan, lendir, ganggang, jamur, karat, kerak, debu, kotoran atau benda asing lainnya. Bakteri ini juga terdapat pada peralatan rawat di rumah sakit seperti alat bantu pernafasan.

Pneumonia
Pneumonia atau radang paru adalah penyakit akibat bahteri Streptococcus. Berawal dari munculnya gejala sesak nafas yang disebabkan oleh daya tahan tubuh yang kurang karena diare dan masalah pencernaan akibat mengonsumsi air yang tidak steril.

Meningitis Aseptik
Meskipun jarang terjadi, ternyata penularan penyakit lewat air dapat mengakibatkan infeksi otak. Infeksi susunan saraf pusat yang dapat terjadi adalah infeksi selaput otak atau meningitis aseptik yang disebabkan Enterovirus dan infeksi Neigleria. Gejala yang dapat terjadi adalah demam tinggi, muntah, kejang, dan kesadaran menurun. 

Hepatitis
Infeksi lainnya yang dapat terjadi adalah Hepatitis A atau penyakit infeksi virus yang terjadi pada hati atau “lever”. Gejala yang timbul adalah kulit dan mata tampak kuning, mual, muntah, demam dan badan lemas. 

Leptospirosis
Leptospirosis adalah infeksi yang disebabkan karena kuman Leptospira juga dapat ditularkan lewat air.

Yuki Marketing Communication 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar